Kamis, 28 November 2024

CMS Wordpress

 


CMS (Content Management System) WordPress adalah sebuah platform perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan mempublikasikan situs web atau blog dengan mudah, tanpa perlu pengetahuan teknis mendalam tentang pemrograman. WordPress pertama kali dirilis pada tahun 2003 dan menjadi salah satu CMS paling populer di dunia, digunakan oleh jutaan situs web dari berbagai kategori.



Sejarah dari WordPress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2/cafelog mengetahui bahwa proses pengembangan b2/cafelog dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan memutuskan melanjutkan pengembangan b2. Dengan memperbaiki kode dan menambahkan fitur baru. Mereka mengembangkan b2/cafelog menjadi WordPress.

WordPress muncul pertama kali pada tahun 2003 (27 Mei 2003) versi pertama WordPress, WordPress 0.7. Fitur awal yang di berikan WordPress ini yaitu:

  • Editor teks sederhana
  • Sistem template
  • Permalinks yang dapat disesuaikan

Hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Membuahkan hasil hingga membuat WordPress semakin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.



WordPress menyediakan dua alamat yang berbeda, yaitu WordPress.com dan WordPress.org.


WordPress.com

Merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automattic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan asesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus.

WordPress.org 

Merupakan wilayah pengembang (developer). Di alamat ini, seseorang dapat mengunduh (download) aplikasi beserta seluruh berkas CMS WordPress. Selanjutnya, CMS ini dapat diubah ulang selama seseorang menguasai PHP, CSS dan skrip lain yang menyertainya.
 



Keunggulan dan Fitur WordPress

WordPress memiliki banyak keunggulan dalam dunia blog, antara lain:

  1. Gratis dan Open source.
  2. Templat atau desain tampilannya mudah dimodifikasi sesuai keinginan pengguna.
  3. Pengoperasiannya mudah.
  4. Satu blog WordPress, dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user).
  5. Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. 
  6. Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.
  7. Mampu mendukung banyak kategori untuk satu artikel.
  8. Mempermudah dalam pengunggahan, pengaturan, dan penyesuaian gambar, video, dan dokumen langsung dari dashboard.


Penggunaan WordPress:

  • Blogging.
  • Situs Web Perusahaan.
  • E-commerce.
  • Portofolio.
  • Forum dan Komunitas.



Kesimpulan

WordPress adalah platform CMS yang mulai di rilis pada tahun 2003 dari proyek b2/cafelog, dikembangkan oleh Matt Mullenweg dan Mike Little. Dengan sifatnya yang open-source, fleksibilitas tinggi, dan komunitas besar, WordPress telah berevolusi dari alat blogging sederhana menjadi CMS serbaguna yang mendukung berbagai jenis situs web, termasuk e-commerce, portofolio, dan situs perusahaan.

Keberhasilan WordPress didorong oleh inovasi berkelanjutan, kemudahan penggunaan, dukungan plugin dan tema yang luas, serta peran komunitas global. Hingga saat ini, WordPress tetap menjadi pilihan dominan dalam pengelolaan situs web, menguasai lebih dari 40% pasar global.




Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/WordPress

https://chatgpt.com

Continue reading CMS Wordpress

Rabu, 27 November 2024

Mengenal VPS

 Jual VPS Windows Server Unlimited Bandwith Paket High di toko PUTRA LANGIT  INDONESIA | SIPLAH

Server privat virtual (VPS) adalah sebuah server virtual yang diisolasi dari server fisik lainnya. VPS disebut virtual karena hanya menggunakan sebagian dari sumber daya fisik pada server utama yang dikelola oleh penyedia layanan. Server ini menyediakan lingkungan mandiri yang mencakup sistem operasi, ruang disk, dan bandwidth terpisah untuk masing-masing pengguna.

 

Kelabihan VPS

  • Kustomisasi: Bebas menginstall software dan konfigurasi sesuai kebutuhan.
  • Kinerja: Lebih baik dibandingkan shared hosting karena  sumber daya tidak perlu dibagi.
  • Keamanan:  Lebih aman karena setiap VPS terisolasi dari  pengguna lain. Dan dapat menambahkan lapisan keamanan tambahan, seperti firewall, enkripsi, dan kebijakan akses.
  • Sekalabilitas: Sumber daya dapat di tingkatkan atau diturunkan sesuai kebutuhan.
  • Kontrol Penuh: Pengguna dapat memulai, menghentikan, atau mengatur ulang server kapan saja sesuai kebutuhan tanpa memerlukan izin dari penyedia layanan.
  • Biaya Lebih Terjangkau: Dibandingkan dengan server dedicated (fisik), VPS menawarkan sebagian besar keunggulan server fisik dengan biaya yang jauh lebih rendah.

 

Komponen Utama VPS

Sistem Oprasi: Setiap VPS memiliki sistem operasinya sendiri yang banyak di gunakan adalah keluarga Linux yaitu: Fedora, Ubuntu, Debian, Kali Linux dll.
Kontrol Panel: Dalam pengelolaan VPS bisa menggunakan cPanel, Plesk, DirectAdmin.
Sumber Daya: Sumber daya seperti CPU, RAM, ruang disk, dan bandwidth dialokasikan secara eksklusif untuk setiap VPS. Hal ini menjamin kinerja yang stabil tanpa terpengaruh oleh aktivitas pengguna lain di server fisik yang sama.

 

Penggunaan VPS

Website: Menjalankan website dengan traffic tinggi atau kebutuhan kustomisasi yang tinggi.

Aplikasi: menjalankan aplikasi berbasis server seperti database, email server, aplikasi web, game server, atau aplikasi custom lainnya.

Development: Lingkungan pengembang dan pengujian yang stabil yang terisolasi untuk proyek-proyek.

Backup: Menyimpan backup data penting ke dalam VPS.

 

 

Memilih Provider VPS

Perlu di perhatikan faktor dalam memilih VPS :

  1. Harga
  2. Performa
  3. Fitur
  4. Dukungan teknis
  5. Lokasi server


 

 

Kesimpulan

VPS menjadi pilihan ideal bagi pengguna yang membutuhkan layanan hosting dengan fleksibilitas, performa tinggi, dan keamanan tinggi, terutama bagi bisnis sekala menegah, pengembang aplikasi, atau situs web dengan traffic yang terus berkembang. Cocok bagi yang membutuhkan kontrol penuh atas server mereka. Sebelum memilih provider, pertimbangkan kebutuhan dan budget kalian.


 

Referensi

https://aws.amazon.com/id/what-is/vps/ 

https://youtu.be/Nb0W5iuKMig?si=ICn32X9DtkNKZx-T 

 https://www.biznetgio.com/news/apa-itu-vps

 

 

Continue reading Mengenal VPS

Senin, 25 November 2024

Platfrom Visualisasi Grafana

 

 Grafana adalah sebuah platform open-source untuk visualisasi data dan pemantauan sistem. Grafana dapat mengambil data dari berbagai sumber, termasuk Prometheus, sehingga alat ini digunakan untuk membuat, mengelola, dan berbagi dashboard interaktif yang memungkinkan pengguna untuk memahami data secara lebih mudah dan mendalam. Grafana sangat populer dalam dunia DevOps, IT monitoring, dan analisis data karena fleksibilitasnya dalam mengintegrasikan berbagai sumber data.

 

 

Fungsi Utama Grafana

1. Visualisasi Data:
Grafana mengubah data mentah dari berbagai sumber menjadi visualisasi yang informatif, seperti grafik, tabel, dan diagram. Ini memungkinkan pengguna untuk memahami informasi kompleks dengan lebih mudah dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data tersebut.

 2. Monitoring Real-Time:
Dengan Grafana, pengguna dapat memantau kinerja sistem secara real-time. Dashboard yang interaktif dan dapat disesuaikan memungkinkan pengguna untuk melihat metrik penting dan mendeteksi anomali secepatnya.

3. Analisis Data:
Grafana menyediakan fitur analisis yang kuat, termasuk kemampuan untuk melakukan query pada data, menghitung metrik, dan membandingkan berbagai sumber data. Ini membantu dalam mengidentifikasi tren dan pola dalam data.

4. Peringatan (Alerting):
Fitur alerting memungkinkan pengguna untuk menerima notifikasi ketika terjadi kondisi tertentu pada data, seperti nilai metrik yang melampaui batas yang telah ditentukan. Ini sangat berguna untuk mengambil tindakan preventif sebelum masalah menjadi lebih besar.

5. Integrasi dengan Berbagai Sumber Data:
Grafana dapat terhubung dengan banyak jenis sumber data, termasuk database time series seperti Prometheus dan InfluxDB, serta database relasional seperti MySQL dan PostgreSQL. Ini memberikan fleksibilitas dalam memilih sumber data yang paling sesuai untuk kebutuhan analisis.

6. Templating dan Dinamika Dashboard:
Grafana mendukung templating, yang memungkinkan pengguna untuk membuat dashboard yang dinamis dengan variabel yang dapat diubah secara langsung. Ini meningkatkan fleksibilitas dalam visualisasi data.

 7. Ekosistem Plugin:
Grafana memiliki ekosistem plugin yang kaya, memungkinkan pengguna untuk menambahkan fitur baru atau mengintegrasikan dengan sumber data tambahan. Ini memperluas kemampuan Grafana sesuai kebutuhan spesifik pengguna.

Dengan semua fungsi ini, Grafana berperan sebagai alat penting dalam pengolahan dan visualisasi data di berbagai industri, membantu organisasi dalam pengambilan keputusan berbasis data yang lebih baik.

 

 

Grafana memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya pilihan utama untuk visualisasi dan pemantauan data, terutama dalam konteks Internet of Things (IoT) dan analisis data besar. Berikut adalah beberapa keunggulan utama Grafana:

Keunggulan Grafana

1. Open Source dan Fleksibilitas:
Grafana adalah platform open-source, yang berarti pengguna dapat mengakses dan memodifikasi kode sumbernya sesuai kebutuhan. Ini memberikan fleksibilitas tinggi dalam penyesuaian dan integrasi dengan berbagai sistem dan sumber data.

2. Visualisasi Data yang Kuat:
Grafana menawarkan berbagai pilihan visualisasi, termasuk grafik garis, grafik batang, tabel, dan peta. Kemampuan untuk menampilkan data dalam format yang informatif membantu pengguna memahami informasi kompleks dengan lebih mudah.

3. Dashboard Interaktif:
Pengguna dapat membuat dashboard yang interaktif dan dapat disesuaikan untuk memantau metrik penting secara real-time. Ini memungkinkan pemantauan kinerja sistem secara efektif dan identifikasi tren serta anomali.

4. Fitur Alerting Canggih:
Grafana dilengkapi dengan fitur alerting yang memungkinkan pengguna menerima notifikasi ketika metrik tertentu mencapai ambang batas yang telah ditentukan. Ini membantu dalam pengambilan keputusan proaktif dan pencegahan masalah sebelum menjadi lebih serius.

 5. Dukungan untuk Berbagai Sumber Data:
Grafana dapat terhubung dengan lebih dari 30 sumber data, termasuk database time series seperti Prometheus dan InfluxDB, serta database relasional seperti MySQL dan PostgreSQL. Ini memberikan kemampuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai platform.

6. Komunitas Pengguna yang Besar:
Sebagai alat open-source, Grafana memiliki komunitas pengguna yang luas, menyediakan dukungan, plugin tambahan, dan dokumentasi yang kaya. Hal ini memudahkan pengguna baru untuk belajar dan mendapatkan bantuan saat diperlukan.

7. Kemampuan Templating:
Fitur templating memungkinkan pengguna untuk membuat dashboard dinamis dengan variabel yang dapat diubah secara langsung, meningkatkan fleksibilitas dalam visualisasi data.

 

 

Komponen Utama Grafana

1. Panel:
Panel adalah unit dasar dari dashboard Grafana. Setiap panel menampilkan satu jenis visualisasi data, seperti grafik garis, grafik batang, atau peta. Pengguna dapat memilih jenis panel yang sesuai dengan data dan menyesuaikan tampilannya sesuai kebutuhan. 

2. Dashboard:
Dashboard merupakan kumpulan dari beberapa panel yang disusun dalam baris dan kolom. Ini berfungsi sebagai kanvas bagi pengguna untuk mengatur dan menyusun berbagai visualisasi data sehingga membentuk narasi yang koheren. 

3. Sumber Data:
Grafana dapat terhubung ke berbagai jenis sumber data, termasuk database time series (seperti InfluxDB dan Prometheus), database relasional (seperti MySQL dan PostgreSQL), serta platform cloud (seperti AWS CloudWatch). Sumber data ini menyediakan informasi yang akan tervisualisasikan di Grafana.

4. Query:
Query adalah bahasa khusus yang digunakan untuk mengambil data dari sumber data. Grafana menyediakan editor query yang memungkinkan pengguna untuk menulis query yang kompleks dan efisien untuk mendapatkan data yang diinginkan. 

5. Anotasi:
Anotasi adalah catatan atau keterangan pada grafik untuk menandai peristiwa penting atau perubahan signifikan dalam data. Ini membantu pengguna memahami konteks di balik fluktuasi data.

 6. Alerting:
Fitur alerting memungkinkan pengguna untuk membuat peringatan yang akan dikirimkan ketika terjadi kondisi tertentu pada data, seperti nilai metrik yang melampaui batas yang telah ditentukan. 

7. Templating:
Templating memungkinkan pengguna untuk membuat dashboard yang dinamis dengan variabel yang dapat diubah secara langsung. Ini meningkatkan fleksibilitas dalam visualisasi data dan memungkinkan pengguna untuk beralih antara berbagai tampilan data dengan mudah. 

8. Plugins:
Grafana memiliki ekosistem plugin yang kaya, memungkinkan pengguna untuk menambahkan fitur baru, mengintegrasikan dengan sumber data tambahan, atau mengubah tampilan antarmuka pengguna sesuai kebutuhan spesifik mereka


 

 

 

Jenis Jenis Dashboard

Berikut ini adalah jenis jenis dashboard yang umum digunakan:

1. Dashboard Strategis

 dashboard adalah

 

 jenis dashboard ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang keseluruhan strategi yang dijalankan. Dashboard data strategis menunjukkan kontribusi departemen yang berbeda terhadap sebuah pencapaian.

Data dashboard ini memiliki fokus pada strategi. Jadi, tujuannya adalah jangka panjang untuk pengambilan keputusan yang mendasar.

Contoh dashboard strategis: Overview kinerja perusahaan, data dashboard kesehatan, dan lainnya

2. Dashboard Operasional

dashboard adalah

Perubahan strategi dapat dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, menengah, maupun pendek. Untuk mengambil keputusan mengenai proses sehari-hari, data menjadi hal yang penting. Data tersebut dapat diperoleh melalui dashboard operasional.

Sebagai contoh, KPI seperti penjualan dan kepuasan pelanggan memang dihitung secara bulanan. Tapi, kalau terjadi penurunan yang jelas dalam beberapa hari, perlu diketahui sejak dini. Dengan begitu, bisa diambil langkah perbaikan segera.

Contoh dashboard operasional: Dashboard customer service, dashboard tim pabrik, dan lainnya

 

3. Dashboard Analisis

dashboard adalah

Dashboard analisis dapat dilakukan dalam rentang waktu yang sama seperti dashboard strategis atau operasional. Fokusnya bukan pada waktu pengumpulan informasi, tetapi seberapa baik informasi tersebut dapat dipahami dan dianalisis untuk memastikan kebenarannya.

Jenis-jenis dashboard seperti ini memiliki banyak tools yang dinamis. Beberapa contohnya adalah filter, drill-down, dan grafik. Kalau diperlukan, alat-alat ini bisa diubah untuk menemukan pola, tren, atau anomali yang terjadi.

Contoh dashboard analisis: Dashboard risiko aset, dashboard customer sentiment, dan lainnya

 

4. Dashboard Taktis

Grafana OSS | Leading observability tool for visualizations & dashboards

 

 Fungsi dashboard ini lebih ke menjembatani adanya data gap antara dashboard strategis dan operasional.

Data dashboard merupakan alat yang digunakan untuk menjalankan taktik tertentu dan mencapai tujuan jangka pendek. Pun begitu, penerapannya harus cepat karena memiliki dampak yang besar untuk jangka panjang.

Contoh dashboard taktis: dashboard inventory, dashboard budget, dan lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

Referensi

https://ozami.co.id/grafana-untuk-visualiasasi-iot/ 

https://nolimit.id/blog/mengenal-dashboard-dan-manfaat-untuk-bisnis/ 

https://www.arvis.id/insight/fitur-dashboard-aplikasi/ 

https://www.domainesia.com/berita/dashboard-adalah/ 

https://id.ubunlog.com/supervisi-analisis-perangkat-lunak-grafana/ 


Continue reading Platfrom Visualisasi Grafana

Minggu, 24 November 2024

Monitoring Prometheus

Apa itu Prometheus?

Prometheus adalah sistem monitoring berbasis time-series database. Data dikumpulkan dalam bentuk metrik dan disimpan dengan timestamp. Prometheus dirancang untuk mengumpulkan dan menyimpan metrik dari berbagai sumber, termasuk aplikasi, server, dan layanan jaringan. Sejak diluncurkan pada tahun 2012, Prometheus telah menjadi alat yang populer di kalangan pengembang dan organisasi, terutama setelah bergabung dengan Cloud Native Computing Foundation pada tahun 2016

 

Fungsi Utama Prometheus

Fungsi utama Prometheus adalah untuk mengumpulkan dan menyimpan metrik deret waktu dari berbagai sistem dan layanan, dan untuk menyediakan bahasa kueri yang kuat dan sistem peringatan untuk menganalisis dan memantau data yang dikumpulkan. Ini adalah sistem pemantauan dan peringatan yang mengikis metrik dari berbagai sistem dan menyimpannya sebagai data deret waktu. Ini memungkinkan pengguna untuk menentukan aturan untuk menghasilkan peringatan berdasarkan metrik yang dikumpulkan, dan memiliki bahasa kueri bawaan untuk kueri dan menganalisis data. Tujuan utama Prometheus adalah menyediakan solusi pemantauan komprehensif yang mudah diatur, dikonfigurasi, dan digunakan. Ini dirancang untuk memantau lingkungan yang besar dan dinamis dan dapat digunakan untuk mengumpulkan metrik dari berbagai sistem dan layanan, dan dapat diintegrasikan dengan alat visualisasi dan peringatan lainnya.

 

Fungsi dan Fitur Utama Prometheus

Prometheus memiliki beberapa fungsi dan fitur yang membuatnya efektif untuk pemantauan sistem:
  • Pengumpulan Metrik: Prometheus dapat mengambil metrik dari berbagai sumber melalui exporter, yang merupakan perangkat lunak yang mengekspos data dalam format yang dapat di-scrape oleh Prometheus. Ini memungkinkan pemantauan berbagai aspek seperti performa aplikasi, penggunaan CPU, memori, dan disk.
  • Penyimpanan Data Waktu-Seri: Semua metrik yang dikumpulkan disimpan dalam database waktu-seri, memungkinkan pengguna untuk melakukan kueri dan analisis data dengan mudah.
  • Bahasa Kueri (PromQL): Prometheus menyediakan bahasa kueri yang kuat, PromQL, yang memungkinkan pengguna untuk memilih dan menggabungkan data berdasarkan waktu serta melakukan analisis mendalam.
  • Pemberitahuan: Pengguna dapat mendefinisikan aturan untuk menghasilkan pemberitahuan berdasarkan metrik yang dikumpulkan. Pemberitahuan ini dapat dikirimkan melalui berbagai saluran seperti email atau Slack.
  • Integrasi Visualisasi: Prometheus dapat diintegrasikan dengan alat visualisasi seperti Grafana, yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan data dalam bentuk grafik dan dashboard yang informatif.
  • Skalabilitas: Pengaturan Prometheus memiliki skalabilitas yang cukup luas karena dapat menangani metrik yang besar. Alasannya, semua metrik berskala horizontal yang luas.

 

 

Awal Terciptanya

 Prometheus pertamakali dikembangkan oleh Julius Volz dan Matt Proud pada tahun 2012. Mereka adalah mantan insinyur di Google yang terinspirasi oleh sistem monitoring internal Google, yaitu Borgmon. Setelah meninggal kan Google mereka bekerja di SoundCloud saat itu SoundCloud sedang menghadapi keterbatasan dalam metode pemantauan yang ada pada saat itu, seperti StatsD dan Graphite, yang tidak memenuhi kebutuhan mereka akan pengukuran yang lebih kompleks dan skalabel. Dari sini lah mereka membuat Prometheus monitoring di bantu tim dari SoundCloud yang memberikan kontribusi signifikan dan mendukung pengembangan alat ini menjadi solusi monitoring open-source. Sehingga SoundCloud menjadi salah satu pengguna awal Prometheus.

 Dalam upaya untuk menciptakan alat yang lebih efektif, mereka mengembangkan Prometheus dengan beberapa tujuan kunci:

  1. Model Data Berbilang Dimensi: Prometheus dirancang untuk menangani data metrik yang memiliki banyak dimensi, sehingga memungkinkan analisis yang lebih mendalam.
  2. Operasi yang Sederhana: Alat ini bertujuan untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan analisis data metrik.
  3. Skalabilitas: Prometheus dapat menangani kumpulan data yang besar dan dapat diskalakan dengan mudah.
  4. Bahasa Kueri yang Kuat: Dikenal sebagai PromQL, bahasa kueri ini memungkinkan pengguna untuk melakukan query dan analisis data secara efisien.

 Seiring berjalannya waktu, Prometheus berkembang menjadi salah satu solusi pemantauan paling populer, terutama dalam lingkungan cloud dan terkontainerisasi. Keberhasilan ini didukung oleh komunitas besar yang terus berkontribusi dalam pengembangan dan dokumentasi alat ini.

 

 

 Cara Kerja Prometheus

 Prometheus bekerja dengan cara secara berkala “menarik” (scrape) data metrik dari berbagai sumber, termasuk server, aplikasi, dan infrastruktur lainnya. Data metrik ini bisa berupa penggunaan CPU, memori, disk, lalu lintas jaringan, status layanan, dan banyak lagi. Data yang dikumpulkan kemudian disimpan dalam database time-series yang dirancang khusus untuk menyimpan data yang berubah seiring waktu. Database ini memungkinkan Prometheus untuk melacak perubahan data metrik dari waktu ke waktu, sehingga kita dapat menganalisis kinerja sistem secara historis.

 

Prometheus memiliki cara kerja yang terdiri dari beberapa komponen utama sebagai berikut:

  1. Exporters: Exporters adalah komponen yang digunakan untuk mengumpulkan data performa dari aplikasi atau sistem yang ingin dipantau. Exporters dapat diterapkan pada aplikasi atau sistem yang ingin di monitor.
  2. Prometheus Server: Prometheus Server adalah komponen inti dari sistem yang digunakan untuk mengumpulkan data dari exporters, menyimpan data dalam database, dan menyediakan API untuk mengambil data.
  3. Query Language: Prometheus menyediakan query language yang digunakan untuk mengambil data dari database dan melakukan operasi seperti agregasi dan filtering.
  4. Alert Manager: Prometheus memiliki fitur alerting yang dapat digunakan untuk mengirim notifikasi jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan atau anomali dalam data yang dikumpulkan.
  5. Dashboard: Prometheus dapat digabungkan dengan Grafana untuk memunculkan data yang dikumpulkan berupa visualisasi data yang mudah dipahami dan digunakan.

 

 

Tipe Metrik yang Ada di Prometheus Server

Saat menggunakan Prometheus kalian akan menemukan beberapa tipe metrik utama seperti:

1. Counter 

Metrik penghitung yang akan memudahkan kamu melakukan evaluasi dan melacak nilai yang mengalami peningkatan. Kamu bisa dengan mudah mengatur ulang nilai menjadi nol dan mencapai nilai tertentu. 

2. Gauge 

Merupakan metrik untuk mengetahui nilai yang mengalami naik turun. Metrik ini berupa dalam bentuk satu nilai numerik yang bisa mengukur jumlah permintaan dalam waktu yang bersamaan. 

3. Summary 

Fungsi metrik ini adalah untuk memberikan observasi dari sampling. Ringkasan observasi akan terlihat dalam jumlah total pengamatan dan nilai tertentu. 

4. Histogram

Metrik ini mewakili data seperti sampel, waktu respon dan pengamatan yang terkait. Kamu bisa menyesuaikan perhitungannya dari kebutuhan. 

Ada hal yang membedakan antara histogram dan summary yaitu metode menghitung kuantil statistik. 

Pada histogram kuantil statistik menggunakan PromQL sedangkan summary hitungannya berdasarkan client.

 

 

Keunggulan Prometheus sebagai Tool Monitoring Server

  • Open-source dan Komunitas Aktif.
  • Kemampuan skalabilitas tinggi.
  • Integrasi mudah dengan tool Lain.
  • Memiliki bahasa kueri yang kuat.
  • Memiliki fitur peringatan.

 

 

Referensi

https://btech.id/en/news/prometheus-definisi-fungsi-cara-kerja-dan-keuntungan-menggunakannya/ 

https://www.biznetgio.com/news/apa-itu-prometheus

https://www.jagoanhosting.com/blog/prometheus/ 

https://nevacloud.com/blog/apa-itu-prometheus/ 

 

Continue reading Monitoring Prometheus

Kamis, 21 November 2024

GIT Version Control

Git adalah sistem kontrol versi terdistribusi yang dirancang untuk membantu pengembang dalam melacak dan mengelola perubahan kode dalam proyek perangkat lunak. Diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005, Git memungkinkan kolaborasi yang efisien antara banyak pengembang dengan cara menyimpan salinan lengkap dari repositori kode di setiap komputer pengguna, bukan hanya di server pusat.

 

Pengertian dan Fungsi Git

Pengertian Git
Git adalah alat yang digunakan untuk mengelola versi kode sumber (source code) secara efisien. Dengan menggunakan Git, pengembang dapat merekam setiap perubahan yang dilakukan pada file atau sekumpulan file, sehingga memungkinkan mereka untuk kembali ke versi sebelumnya jika diperlukan. Git juga dikenal sebagai Distributed Version Control System (DVCS), yang berarti setiap pengguna memiliki salinan lengkap dari seluruh riwayat proyek.

Fungsi Git

  1. Pelacakan Perubahan: Git mencatat semua perubahan yang dilakukan pada kode, file proyek, termasuk siapa yang melakukan perubahan dan kapan.
  2. Kolaborasi: Memungkinkan banyak pengembang untuk bekerja pada proyek yang sama tanpa mengganggu pekerjaan satu sama lain.
  3. Rollback: Pengguna dapat dengan mudah kembali ke versi sebelumnya dari kode jika terjadi kesalahan atau bug.
  4. Branching dan Merging: Fitur ini memungkinkan pengembang untuk membuat cabang (branch) untuk mengerjakan fitur baru tanpa mempengaruhi kode utama, dan kemudian menggabungkan perubahan tersebut kembali ke cabang utama

Sejarah singkat GIT

Git diciptakan oleh Linus Torvalds pada tahun 2005 sebagai solusi untuk kebutuhan pengembangan kernel Linux yang lebih efisien setelah komunitas pengembang mengalami masalah dengan sistem kontrol versi sebelumnya, BitKeeper. Linus Torvalds adalah seorang programmer yang terkenal karena menciptakan kernel Linux, sistem operasi open source yang sangat populer. Dengan tujuan untuk menciptakan sistem kontrol versi yang cepat, sederhana, dan mendukung pengembangan non-linier, Git dirancang sebagai sistem terdistribusi yang memungkinkan setiap pengembang memiliki salinan lengkap dari repositori. Sejak itu, Git telah berkembang pesat dan menjadi standar dalam pengembangan perangkat lunak, terutama setelah munculnya platform seperti GitHub pada tahun 2008, yang memfasilitasi kolaborasi dan manajemen proyek secara lebih efektif.

Sebelum adanya Git, sistem pengontrol versi yang umum digunakan adalah CVS (Concurrent Versions System) dan Subversion (SVN). Namun, Torvalds merasa bahwa kedua sistem tersebut memiliki keterbatasan yang signifikan dan tidak cocok untuk pengembangan kernel Linux yang sangat besar dan kompleks. Maka dari itu, Torvalds mulai menciptakan Git sebagai solusi untuk masalah tersebut. Git didesain untuk menjadi sistem pengontrol versi yang cepat, efisien, dan dapat digunakan pada proyek-proyek yang sangat besar dan kompleks. Sejak dirilis pada tahun 2005, Git telah menjadi salah satu sistem pengontrol versi yang paling populer di dunia, dan digunakan oleh banyak perusahaan dan proyek open source besar, seperti Google, Facebook, dan Linux kernel sendiri. Git juga merupakan bagian penting dari pengembangan perangkat lunak dan berpengaruh dalam dunia teknologi saat ini.

 

Keunggulan Git

  • Gratis dan Open Source: Git dapat diunduh dan digunakan secara gratis, serta memiliki komunitas yang aktif.
  • Kecepatan dan Efisiensi: Operasi lokal seperti commit, branch dan merge dapat dilakukan tanpa koneksi internet, meningkatkan efisiensi kerja yang cepat.
  • Skalabilitas: Cocok untuk proyek kecil hingga besar, dengan kemampuan menangani repositori yang sangat besar.
  • Distribusi: Setiap klien memiliki salinan lengkap dari repositori (repository), sehingga tidak bergantung pada satu server pusat.
  • Integritas Data: Git menggunakan SHA-1 hash untuk memastikan keamanan dan keutuhan data.

 

Cara Kerja GIT

Git bekerja dalam kolaborasi tim dengan cara memungkinkan setiap anggota tim untuk membuat salinan repositori kode di mesin lokal mereka, melakukan perubahan pada cabang terpisah untuk fitur atau perbaikan tertentu, dan kemudian mengirimkan perubahan tersebut ke repositori remote (seperti GitHub) melalui proses yang disebut push. Setelah itu, anggota tim dapat membuat pull request untuk meminta integrasi perubahan ke cabang utama, di mana tim lain dapat melakukan review dan memberikan masukan. Jika ada konflik saat menggabungkan perubahan, Git membantu tim untuk menyelesaikannya secara manual. Dengan praktik komunikasi yang baik dan penggunaan pesan commit yang jelas, Git memfasilitasi kolaborasi yang efisien dan terorganisir dalam pengembangan perangkat lunak.

 

Perbedaan Git dengan GitHub

Perbedaan antara Git dan GitHub terletak pada fokus dan fungsi masing-masing. Git berkonsentrasi pada perintah-perintah SCM (Source Code Management) seperti push, pull, reset, commit, fetch, dan merge. Sementara itu, GitHub berperan sebagai platform hosting repository Git, menyimpan kode secara terpusat.

Dengan Git, kamu dapat melacak setiap perubahan (commit) yang telah dibuat, dan jika pada suatu hari kamu ingin kembali ke versi awal, kamu hanya perlu melihat ID commit dan mengembalikannya.

Sementara itu, GitHub adalah tempat penyimpanannya. Setiap kali kamu melakukan perubahan pada kode, kamu menyimpannya menggunakan Git, dan perubahan itu bisa disimpan di GitHub.

Perlu diingat bahwa kamu tidak dapat menggunakan GitHub tanpa Git. Namun, kamu dapat menggunakan Git tanpa GitHub. karena terdapat berbagai platform untuk hosting Git lain di luar sana, seperti GitLab atau BitBucket.

 

GITGITHUB
Bisa diakses secara offlineHarus diakses secara online
Instalasi software di penyimpanan lokalDi-host dengan menggunakan layanan cloud
Tak menggunakan fitur user managementMemanfaatkan fitur user management
Dikelola oleh The Linux FoundationDikelola oleh Microsoft
Memiliki fokus pada code sharing dan version controlMemiliki fokus pada source code hosting yang terpusat

 

 

 

Apa Saja Istilah Penting dalam Git?

Berikut ini istilah-istilah penting dalam Git yang perlu kalian pahami. Sehingga tidak kesulitan ketika menggunakan Git.

  • Repository (Repo): Tempat penyimpanan proyek yang Anda kerjakan. Repository dapat berada di komputer lokal Anda (local repository) atau di server (seperti GitHub atau GitLab) yang disebut remote repository.
  • Commit: Proses menyimpan perubahan ke dalam repository. Setiap commit memiliki identifikasi unik yang memungkinkan Anda melacak perubahan.
  • Clone: Menyalin repository dari lokasi satu (misalnya dari server) ke lokasi lain (seperti komputer lokal Anda).
  • Fork: Membuat salinan repository ke akun Anda sendiri, biasanya digunakan di platform seperti GitHub.
  • Pull: Mengambil perubahan dari remote repository dan menggabungkannya ke dalam branch lokal Anda.
  • Push: Mengirim perubahan dari repository lokal Anda ke repository remote.
  • Conflict: Terjadi ketika ada dua perubahan yang berseberangan pada baris kode yang sama dan Git tidak dapat menentukan versi mana yang harus digunakan.
  • Pull Request (PR): Permintaan untuk menggabungkan perubahan dari satu branch ke branch lain, biasanya digunakan di platform seperti GitHub.


Apa Yang Membuat GIT Penting?

Git menjadi penting karena beberapa faktor utama:
  1. Sistem Kontrol Versi Terdistribusi (DVCS): Git memungkinkan setiap pengembang untuk memiliki salinan lengkap dari seluruh riwayat repositori, sehingga memudahkan untuk memeriksa perubahan, melakukan rollback, dan memecahkan konflik. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk bekerja secara terdistribusi dan independen tanpa harus bergantung pada server pusat.
  2. Kecepatan dan Performa: Git dirancang untuk bekerja cepat, bahkan pada proyek yang sangat besar. Teknik caching dan kompresi data yang efisien membuat operasi seperti commit, merge, dan branching dapat dilakukan dengan cepat.
  3. Cabang dan Integrasi: Fitur branching dan merging memungkinkan pengembang untuk membuat cabang kode baru tanpa mempengaruhi kode utama. Ini memudahkan pengembang untuk mengembangkan fitur baru atau menyelesaikan masalah tanpa gangguan, dan setelah selesai, perubahan dapat digabungkan kembali ke kode utama dengan muda.
  4. Kolaborasi Efektif: Git memungkinkan tim pengembang untuk bekerja secara kolaboratif dengan mudah. Pengembang dapat mengelola repositori bersama dan melakukan sinkronisasi perubahan dari seluruh anggota tim. Fitur ini juga memungkinkan code review, yaitu proses peninjauan kode oleh anggota tim sebelum diintegrasikan ke kode utama.
  5. Keamanan: Git memiliki fitur keamanan yang kuat, termasuk enkripsi dan otorisasi yang aman untuk melindungi kode sumber dan repositori dari serangan atau kebocoran data. Selain itu, Git juga menyimpan riwayat setiap perubahan pada kode sumber dan siapa yang melakukan perubahan tersebut.
  6. Mudah Dipelajari dan Digunakan: Git dirancang dengan desain yang mudah dipelajari dan digunakan, bahkan bagi pengembang pemula. Alat tambahan seperti GitHub, GitLab, dan Bitbucket juga memudahkan penggunaan Git dalam projek perangkat lunak.
  7. Gratis dan Open Source: Git adalah perangkat lunak open source yang dapat digunakan secara gratis. Ketersediaan sumber daya terbuka ini memungkinkan pengembang untuk mengembangkan dan memodifikasi Git sesuai dengan kebutuhan mereka.
Semua fitur ini membuat Git menjadi alat yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak modern, memfasilitasi kolaborasi, manajemen kode, dan integritas data dengan efektif. Git sangat penting untuk pengembangan perangkat lunak modern. Tidak hanya membantu melacak perubahan, tetapi juga membuat pekerjaan kolaborasi lebih mudah dan efisien. Cobalah Git untuk proyek Anda agar lebih terorganisir!

 

 

 

 

 Referensi

https://haltev.id/cara-menggunakan-git-dan-github-untuk-kolaborasi-proyek/ 

https://www.domainesia.com/berita/git-adalah/

https://dcloud.co.id/blog/apa-itu-git.html

https://codingstudio.id/blog/git-adalah/

https://tonjoo.com/id/apa-itu-git/

Continue reading GIT Version Control

Rabu, 20 November 2024

PaaS Cloud Platfrom Service

 Cloud Platform Service (PaaS) adalah salah satu model layanan cloud yang menyediakan lingkungan lengkap untuk pengembangan, pengujian, dan penyebaran aplikasi di cloud. PaaS memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi tanpa harus mengelola infrastruktur yang mendasarinya, seperti server, penyimpanan, dan jaringan.

 

Definisi PaaS

Platform as a Service (PaaS) adalah layanan yang menyediakan platform dan lingkungan bagi pengembang untuk membuat aplikasi berbasis cloud. Dengan PaaS, pengguna dapat fokus pada pengembangan aplikasi tanpa perlu khawatir tentang manajemen infrastruktur IT yang kompleks.

 


 

Perbedaan antara PaaS (Platform as a Service), SaaS (Software as a Service), dan IaaS (Infrastructure as a Service) terletak pada tingkat kontrol, tanggung jawab, dan jenis layanan yang ditawarkan. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing dari layanan cloud ini:

1. PaaS (Platform as a Service)

  • PaaS menyediakan platform dan lingkungan untuk pengembangan aplikasi. Pengembang ini dapat membangun, menguji, dan menyebarkan aplikasi tanpa harus mengelola atau memikirkan infrastruktur yang mendasarinya di belakang.
  • Pengguna bertanggung jawab untuk mengelola aplikasi dan data mereka, sementara penyedia PaaS hanya menangani infrastruktur, middleware, dan sistem operasi.
  • Contoh Layanan: Google App Engine, Heroku.
  • Keuntungan: Mempercepat proses pengembangan aplikasi dengan menyediakan alat dan layanan yang diperlukan, serta memungkinkan skalabilitas yang mudah.

 2. SaaS (Software as a Service)

  • SaaS adalah model layanan aplikasi perangkat lunak yang disediakan melalui internet. Pengguna dapat mengakses aplikasi tanpa perlu menginstal atau mengelola perangkat lunak secara lokal.
  • Penyedia SaaS bertanggung jawab sepenuhnya mengelola aplikasi, termasuk pemeliharaan, pembaruan, dan keamanan. Pengguna hanya perlu fokus pada penggunaan aplikasi.
  • Contoh Layanan: Google Workspace (yang sebelumnya bernama G Suite), Microsoft 365.
  • Keuntungan: Mudah diakses dari mana saja dengan koneksi internet, tidak memerlukan instalasi perangkat lunak, dan biaya berlangganan yang fleksibel.

3. IaaS (Infrastructure as a Service)

  • IaaS menyediakan sumber daya infrastruktur TI seperti server, penyimpanan, dan jaringan secara virtual melalui cloud. Pengguna dapat mengelola infrastruktur sesuai kebutuhan mereka.
  • Pengguna bertanggung jawab untuk mengelola sistem operasi, aplikasi, dan data mereka sendiri, sementara penyedia IaaS hanya menangani perangkat keras fisik dan jaringan.
  • Contoh Layanan: Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure.
  • Keuntungan: Memberikan fleksibilitas tinggi dalam pengelolaan infrastruktur TI dan memungkinkan pengguna untuk membayar sesuai penggunaan

 

 

Perbandingan Utama

AspekPaaSSaaSIaaS
PengelolaanPengguna mengelola aplikasiPenyedia mengelola seluruh aplikasiPengguna mengelola OS dan aplikasi
Fokus LayananPlatform untuk pengembanganAplikasi siap pakaiInfrastruktur TI
Contoh LayananGoogle App EngineGoogle WorkspaceAWS EC2
SkalabilitasMudah untuk skala naik/turunTerbatas pada kapasitas penyediaSangat fleksibel

 

 

 

 

Fitur Utama PaaS

  • Lingkungan Pengembangan Terintegrasi: PaaS menyediakan alat dan layanan yang diperlukan untuk mendukung seluruh siklus hidup aplikasi, termasuk alat editor kode, pembangunan,  alat pengujian, penyebaran, pemeliharaan, dan sistem manajemen data.
  • Middleware dan Alat Pengembangan: Layanan ini sering kali mencakup middleware, sistem manajemen database, dan alat analitik yang membantu dalam pengembangan aplikasi.
  • Skalabilitas: PaaS memungkinkan pengguna untuk mengelola dengan mudah dan meningkatkan respons cepat terhadap perubahan permintaan atau menurunkan sumber daya sesuai kebutuhan aplikasi mereka.

Keuntungan Menggunakan PaaS

  • Pengurangan Waktu Pengembangan: Dengan menggunakan komponen pra-kode dan alat pengembangan yang disediakan, waktu yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi baru dapat dikurangi secara signifikan.
  • Fleksibilitas dan Biaya Efisien: Pengguna hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, sehingga mengurangi biaya awal investasi dalam infrastruktur.
  • Dukungan untuk Tim Terdistribusi: PaaS memungkinkan tim pengembang yang berada di lokasi berbeda untuk bekerja bersama secara efisien melalui akses internet.  
  • Fokus pada Inovasi: Dengan menghilangkan beban manajemen infrastruktur, tim pengembang dapat lebih fokus pada inovasi dan pengembangan fitur baru.
PaaS adalah solusi ideal bagi organisasi yang ingin mempercepat proses pengembangan aplikasi sambil tetap menjaga efisiensi operasional.

 

Keuntungan Menggunakan Cloud Platform Service

  • Hemat biaya karena tidak perlu membeli dan memelihara infrastruktur fisik.
  • Aksesibilitas yang tinggi karena dapat digunakan dari mana saja.
  • Dukungan untuk pengembangan cepat melalui alat dan layanan yang sudah tersedia.
  • Skalabilitas otomatis berdasarkan beban kerja aplikasi.
  • Kemudahan kolaborasi antar pengembang dalam satu platform.

 

Cara Kerja Platform as a Service

PaaS bekerja dengan cara menyediakan platform yang dapat digunakan oleh bisnis untuk menjalankan aplikasi mereka. Platform ini dapat berupa public, private, atau hybrid, tergantung pada kebutuhan bisnis. Vendor PaaS akan menyediakan segala hal yang diperlukan oleh bisnis untuk menjalankan aplikasi mereka, termasuk infrastruktur, middleware, sistem operasi, database, dan alat manajemen.

Bisnis juga dapat memilih untuk mengoperasikan layanan PaaS secara private dengan kontrol penuh, atau menggunakan public PaaS yang lebih hemat biaya dan lebih mudah diatur. Public PaaS biasanya tidak sekompleks private PaaS dan membutuhkan lebih sedikit perawatan.

Biaya penggunaan PaaS umumnya dihitung berdasarkan kapasitas penggunaan, meskipun ada juga beberapa penyedia yang menawarkan tarif bulanan untuk akses penuh ke platform dan aplikasi yang dibuat di atasnya.

 

 

Macam-macam Platform  Cloud Platform Service

Berikut adalah beberapa platform layanan cloud yang populer dan banyak digunakan:

1. Amazon Web Services (AWS)

AWS adalah salah satu penyedia layanan cloud terbesar di dunia, menawarkan berbagai layanan seperti komputasi, penyimpanan, database, analitik, dan kecerdasan buatan. AWS memungkinkan pengguna untuk membayar sesuai penggunaan dan sangat fleksibel untuk berbagai kebutuhan bisnis. AWS memiliki keunikan yaitu memiliki lebih dari 200 layanan yang manjangkau hampir keseluruhan kebutuhan IT.
 
Fitur Unggulan:
  • Auto Scaling untuk penyesuaian kapasitas berdasarkan kebutuhan.
  • Amazon S3 untuk penyimpanan data yang sangat skalabel dan aman.
  • Integrasi AI melalui layanan seperti Amazon SageMaker. 

2. Microsoft Azure

Azure adalah platform cloud dari Microsoft yang menyediakan berbagai layanan komputasi, penyimpanan, dan analitik. Azure mendukung pengembangan aplikasi dan memiliki integrasi yang kuat dengan produk Microsoft lainnya, seperti Office 365.
Microsoft Azure ini memiliki keunikan yang mendalam mengenai integritas ekosistem Microsoft, seperti Windows Server dan SQL Server.
 
Fitur Unggulan:
  • Azure DevOps untuk pengembangan perangkat lunak secara kolaboratif.
  • Hybrid Cloud, memungkinkan integrasi antara cloud publik dan pusat data lokal.
  • Azure AI untuk membangun model kecerdasan buatan dengan mudah.

3. Google Cloud Platform (GCP)

GCP menawarkan infrastruktur dan alat untuk membangun, menguji, dan mengelola aplikasi di cloud. GCP dikenal karena kemampuannya dalam analisis data dan machine learning. GCP fokus pada inovasi di analitik data dan kecerdasan buatan yang membuat mereka memiliki keunikan sendiri.
 
Fitur Unggulan:
  • BigQuery untuk analitik data skala besar secara real-time.
  • TensorFlow Enterprise untuk proyek machine learning.
  • Dukungan Kubernetes terbaik melalui Google Kubernetes Engine (GKE).

4. IBM Cloud

IBM Cloud menyediakan layanan IaaS dan PaaS dengan fokus pada solusi enterprise dan dukungan keamanan tinggi. Ini termasuk server bare metal dan virtual yang dapat digunakan untuk berbagai proyek TI. Fokus pada solusi enterprise dengan dukungan keamanan tinggi menjadi keunikan sendiri bagi IBM.

Fitur Unggulan:
  • Quantum Computing melalui IBM Q.
  • Watson AI untuk analitik kognitif dan otomatisasi cerdas.
  • Layanan bare-metal yang memberikan kontrol penuh atas server. 

5. Heroku

Heroku adalah platform PaaS yang memungkinkan pengembang untuk membangun, menjalankan, dan mengelola aplikasi tanpa harus mengelola infrastruktur secara langsung. Heroku mendukung berbagai bahasa pemrograman. Mudah digunakan oleh pengembang karena antarmuka yang sederhana.

Fitur Unggulan:
  • One-click deployment untuk menyebarkan aplikasi.
  • Dukungan multibahasa seperti Ruby, Python, Java, Node.js, dan lainnya.
  • Add-ons marketplace untuk menambahkan fungsionalitas seperti database dan monitoring tools. 

6. Salesforce

Salesforce adalah platform CRM berbasis cloud yang membantu perusahaan dalam manajemen hubungan pelanggan, otomatisasi penjualan, dan analitik bisnis.

Fitur Unggulan:
  • Einstein AI untuk prediksi penjualan dan rekomendasi otomatis.
  • AppExchange untuk memilih aplikasi tambahan sesuai kebutuhan bisnis.
  • Layanan berbasis API untuk integrasi dengan sistem lain. 

7. Dropbox

Dropbox adalah layanan penyimpanan cloud yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan berbagi file secara online dengan mudah. Layanan ini juga mendukung kolaborasi tim. Sangat mudah digunakan dengan didukungnya antarmuka intuitif.
 
Fitur Unggulan:
  • Smart Sync untuk mengelola file tanpa harus mengunduhnya ke perangkat.
  • Fitur file versioning untuk memulihkan file yang telah diubah.
  • Keamanan tambahan melalui enkripsi file. 

8. Google Drive

Google Drive menyediakan penyimpanan awan gratis dengan integrasi ke aplikasi Google lainnya seperti Google Docs, Sheets, Gmail, dan Google Calender. Memudahkan kolaborasi dokumen secara real-time.
 
Fitur Unggulan:
  • Penyimpanan gratis hingga 15GB.
  • Kolaborasi real-time di Google Docs, Sheets, dan Slides.
  • Fitur pencarian cerdas yang menggunakan AI untuk menemukan dokumen.

9. Zoom

Zoom adalah platform konferensi video yang memungkinkan pertemuan online dengan fitur rekaman dan berbagi layar. Layanan ini sangat populer untuk komunikasi jarak jauh. Pengalaman panggilan video dengan kualitas tinggi bahkan pada koneksi internet rendah.
 
Fitur Unggulan:
  • Breakout Rooms untuk membagi peserta rapat menjadi grup lebih kecil.
  • Layanan Webinar yang mudah diakses untuk audiens besar.
  • Enkripsi end-to-end untuk keamanan percakapan. 

10. Slack

Slack adalah aplikasi komunikasi tim berbasis cloud yang memungkinkan kolaborasi melalui pesan instan, panggilan video, dan berbagi file. Dirancang untuk menggantikan email dalam komunikasi tim.
 
Fitur Unggulan:
  • Channels untuk mengorganisasi percakapan berdasarkan proyek atau topik.
  • Integrasi dengan lebih dari 2.000 aplikasi seperti Google Drive, Trello, dan GitHub.
  • Fitur pencarian lanjutan untuk menemukan informasi dalam percakapan lama. 
 Platform-platform ini mencakup berbagai jenis layanan cloud seperti IaaS, PaaS, dan SaaS, sehingga dapat memenuhi kebutuhan beragam pengguna dari individu hingga perusahaan besar.

 

 

https://azure.microsoft.com/id-id/resources/cloud-computing-dictionary/what-is-paas

https://www.cloudcomputing.id/pengetahuan-dasar/apa-itu-paas

https://eranyacloud.com/id/blog/platform-as-a-service-paas-mz/

https://www.ibm.com/topics/iaas-paas-saas

https://www.bmc.com/blogs/saas-vs-paas-vs-iaas-whats-the-difference-and-how-to-choose/

https://cloud.google.com/learn/paas-vs-iaas-vs-saas

https://blog.hubspot.com/service/iaas-paas-saas

https://nevacloud.com/blog/contoh-cloud-computing/

https://www.lawencon.com/contoh-cloud-computing/

 

Continue reading PaaS Cloud Platfrom Service