Splitter rasio adalah perbandingan antara jumlah sinyal input yang dibagi oleh sebuah splitter menjadi beberapa sinyal output dalam sebuah jaringan serat optik. Splitter ini berfungsi untuk membagi daya optik dari satu sumber (seperti dari Optical Line Terminal/OLT dalam jaringan FTTH) ke banyak pelanggan atau perangkat penerima. Rasio splitter menunjukkan bagaimana daya optik didistribusikan di antara port output dari splitter, yang dinyatakan sebagai rasio atau persentase.
Misalnya, dalam rasio splitter 1:8, daya optik yang masuk dibagi merata ke delapan port output, dengan setiap port menerima 1/8 dari total daya. Pemilihan rasio splitter yang tepat sangat penting untuk menjaga kekuatan sinyal yang dapat diterima di setiap tujuan. Konfigurasi yang tidak tepat dapat menyebabkan kehilangan sinyal dan memengaruhi kinerja jaringan optik secara keseluruhan.
Dengan berbagai rasio yang tersedia, seperti 1:2, 1:4, 1:8, hingga 1:32, splitter optik berperan penting dalam mendistribusikan sinyal dalam jaringan optik, dengan pertimbangan bahwa semakin tinggi jumlah output, semakin lemah daya sinyal yang diterima oleh setiap port.
Tinjauan Pemisah Optik
Pemisah optik, yang meliputi kopler FBT (Fused Biconical Taper) dan pemisah PLC (Planar Lightwave Circuit), adalah perangkat optik pasif yang umum digunakan yang dirancang untuk membagi cahaya serat optik menjadi beberapa segmen berdasarkan rasio tertentu. Pemisah serat optik merupakan komponen penting dalam jaringan komunikasi. Peran utamanya terletak pada penyebaran informasi yang efisien ke banyak penerima, yang memungkinkan transmisi simultan tanpa mengurangi kualitas atau kecepatan sinyal.
Rasio Pembagian Splitter Rasio splitter menentukan bagaimana sinyal optik dibagi. Rasio umum yang sering digunakan antara lain:
- 1:2 – Satu input dibagi menjadi dua output.
- 1:4 – Satu input dibagi menjadi empat output.
- 1:8 – Satu input dibagi menjadi delapan output.
- 1:16 – Satu input dibagi menjadi enam belas output.
- 1:32 – Satu input dibagi menjadi tiga puluh dua output.
- 1:64 – Satu input dibagi menjadi enam puluh empat output.
Cara Kerja Splitter Splitter optik membagi sinyal dengan proporsi tertentu berdasarkan rasio pembagian. Semakin tinggi jumlah output (misalnya, rasio 1:32), semakin lemah sinyal yang diterima di setiap output, karena daya optik dibagi di antara lebih banyak koneksi. Oleh karena itu, rasio splitter harus dipilih berdasarkan kebutuhan jaringan dan jumlah pelanggan yang ingin dilayani.
Keuntungan dan Kerugian Splitter Keuntungan penggunaan splitter antara lain:
- Efisiensi Biaya: Mengurangi kebutuhan peralatan aktif tambahan di jaringan.
- Penyederhanaan Infrastruktur: Dengan satu sumber sinyal, splitter dapat mendistribusikan sinyal ke banyak lokasi.
Namun, ada juga beberapa kekurangan:
- Loss Daya Optik: Semakin banyak output, semakin lemah sinyal yang diterima oleh perangkat akhir.
- Pembatasan Jarak: Semakin besar rasio splitter, semakin pendek jarak distribusi yang efektif karena sinyal yang melemah.
Definisi Insertion Loss
Kehilangan penyisipan optik mengacu pada kehilangan sinyal yang diakibatkan oleh penyisipan komponen seperti konektor atau sambungan dalam sistem serat optik. Meminimalkan kehilangan penyisipan dari pemisah optik sangat penting untuk menghemat anggaran daya sistem PON. Tabel di bawah ini menggambarkan kehilangan yang umum terjadi pada penggandeng serat. Kehilangan sinyal dalam suatu sistem diukur dalam desibel (dB), yang menunjukkan tingkat pelemahan daya sinyal.
Rasio Pemisah | Kerugian Ideal / Port (dB) | Kehilangan Berlebih (dB, maks) | Kerugian Khas (dB) |
---|---|---|---|
1:2 | 3 | 1 | 4 |
1:4 | 6 | 1 | 7 |
skala 1:8 | 9 | 2 | 11 |
jam 1:16 | 12 | 3 | 15 |
jam 1:32 | 15 | 4 | 19 |
Catatan:
1. Kerugian berlebih adalah rasio daya optik yang diluncurkan pada port input splitter terhadap total daya optik yang diukur dari semua port output. Hal ini memastikan bahwa total output tidak akan pernah setinggi input.
2. Rugi penyisipan adalah rasio daya optik yang diluncurkan pada port input splitter yang diberikan terhadap daya optik dari port output tunggal mana pun. Rugi penyisipan mencakup rugi pemisahan dan rugi berlebih.
Bagaimana Menghitung Rasio Split dan Insertion Loss?
Persamaan di bawah ini dapat digunakan untuk memperkirakan rasio split dan insertion loss untuk port split yang umum. SR=Pi/Pt×100%
IL = -10xlog(SR/100)+Гe
di mana IL = kerugian penyisipan splitter untuk port split, dB
Pi = daya keluaran optik untuk port split tunggal, mW
Pt = total daya optik yang dikeluarkan untuk semua port split, mW
SR = rasio pemisahan untuk port split, %
Γe = kerugian berlebih splitter (kisaran tipikal 0,1 hingga 2 dB), dB
Beberapa rasio pemisahan umum dan kehilangan penyisipan optik ekuivalennya tersedia di bawah ini untuk referensi.
Jenis | Rasio Pemisahan untuk Setiap Port Pemisahan (100%) | Kerugian Penyisipan Khas (dB) (dengan asumsi kehilangan 0,2 dB) |
---|---|---|
ukuran 1x2 | 50|50 | 3.2|3.2 |
ukuran 1x2 | 45|55 | 3.7|2.8 |
ukuran 1x2 | 40|60 | 4.2|2.4 |
ukuran 1x2 | 35|65 | 4.8|2.1 |
ukuran 1x2 | 30|70 | 5.4|1.8 |
ukuran 1x2 | 25|75 | 6.2|1.5 |
ukuran 1x2 | 15|85 | 8.4|0.91 |
ukuran 1x2 | 10|90 | 10|0,66 |
ukuran 1x2 | 5|95 | 13|0,42 |
ukuran 1x2 | 2|98 | 17|0,29 |
ukuran 1x2 | 1|99 | 20|0,24 |
ukuran 1x3 | 10|45|45 | 10|3.7|3.7 |
ukuran 1x3 | 20|40|40 | 7.2|4.2|4.2 |
ukuran 1x3 | 30|35|35 | 5.4|4.8|4.8 |
ukuran 1x3 | 40|30|30 | 4.2|5.4|5.4 |
ukuran 1x3 | 50|25|25 | 3.2|6.2|6.2 |
ukuran 1x3 | 60|20|20 | 2.4|7.2|7.2 |
ukuran 1x3 | 70|15|15 | 1.8|8.4|8.4 |
ukuran 1x3 | 80|10|10 | 1.2|10|10 |
ukuran 1x4 | Tanggal 25|25|25|25 | 6.2|6.2|6.2|6.2 |
Kesimpulan
Singkatnya, memahami rasio splitter dan insertion loss sangat penting untuk mengoptimalkan jaringan serat optik. Rasio splitter menentukan distribusi daya di antara port output, yang secara langsung memengaruhi kekuatan sinyal yang diterima oleh perangkat akhir. Memilih rasio splitter yang tepat, serta meminimalkan insertion loss (termasuk splitting dan excess loss), sangat penting untuk memastikan transmisi sinyal yang efisien dan menjaga kualitas layanan dalam jaringan optik, terutama pada sistem FTTH yang melibatkan pembagian sinyal dari satu sumber ke banyak titik akhir.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar