Jumat, 06 September 2024

Routing Dynamic (OSPF, RIP, BGP)

KONSEP DASAR OSPF (Open Shortest Path First)

 

 Sebelum membahas tentang OSPF saya inign mengenalkan tentang Klasifikasi Protokol Routing, protokol routing dibbagi menjadi dua yaitu IGP dan EGP, IGP itu (Interior Gateway Protocol) dan EGP itu (Exsterior Gateway Protocol). Pada IGP dibagi menadi dua kategori utama yaitu Dstance Vector dan Link State.

Distance Vector Routing Protocol

  • Protokol ini menggunakan informasi jarak (distance) dan arah (vector) ke jaringan tujuan untuk menentukan jalur terbaik. Router bertukar informasi routing dengan tetangganya dan hanya mengetahui informasi routing dari router tetangga mereka, bukan keseluruhan topologi jaringan.

Link State Routing Protocol

  • Protokol ini bekerja dengan mengumpulkan informasi lengkap tentang status link dari seluruh jaringan, sehingga setiap router memiliki peta topologi lengkap. Router membuat keputusan berdasarkan peta ini untuk menentukan jalur terpendek ke tujuan.


Apa sih itu OSPF ?

Sebelum mengeal apa itu OSPF ada hal penting yang perlu di ketahui yaitu:
1. Bahwa OSPF itu adalah protokol routing kategori link-state dengan menggunakan algoritma routiing Djikstra.

2. OSPF itu adalah protokol routing dengan sifat open protokol. Dapat digunakan oleh semua vendor router, contoh cisco, mikrotik, juniper dll

3. Implementasi menggunakan konsep area yaitu single-area dan multi-area. Area wajib ada=area 0 (area backbon).

Proses adjacency -- Neighbor Discovery

adjacency = membuat pertemanan antar router OSPF.

Adjacency dalam OSPF adalah hubungan antara dua router yang saling bertukar informasi routing. Ini melibatkan proses negosiasi dan pertukaran data untuk memastikan kedua router memiliki informasi yang konsisten tentang topologi jaringan. Adjacency penting untuk membangun dan memelihara peta topologi OSPF yang akurat. contohnya: 

  • Router A dan Router B terhubung melalui link yang sama dan keduanya saling mengirimkan paket Hello untuk menyepakati parameter komunikasi.
  • Setelah proses negosiasi selesai, Router A dan Router B membangun adjacency dan mulai bertukar informasi tentang link-state mereka.
  • Mereka kemudian meng-update tabel routing mereka berdasarkan data yang diterima dari satu sama lain untuk membentuk peta jaringan yang konsisten
  • yang dimaksud router id adalah identitas router ospf.

    Setelah paket helo itu dikirimkan kemudian R1 tau bahwasanya dia memeliki tetangga yaitu R2 maka R1 akan mengirimkan paket yang berisi informasi rute yang berisi alamat network, , misal R1 meiliki network 10.10.10.0/24 maka paket ini akan di kirimkan ke R2 dengan nama paket DBD (Database Description) pengiriman paket ini yang ke-2. Setelah itu maka di R2 akan di simpan kiriman paket dari R1 begitu juga dengan router yang lain sampai semua router di dalam jaringan ospf itu saling mengenal alamat network tetangga. Lalu R2 akan menanyakan lagi dengan nama paket LSR (Link-State Request) yang isinya menanyakan apakah punya informasi tambahan, maka R1 merespons dengan paket LSU (Link-State Update) yang berisi detail lengkap dari LSA (Link-State Advertisement) yang diminta. pertukanaran paket LSR dan LSR ini terjadi terus menerus sampai data besenya yang di simpan dimemory sinkron yang dimana artinya semua router mengetahui semua alamat network lawan.


    Selanjutnya adalah tahapan proses terpenting perhitungan rute terbaik dari konsep ospf iitu sendiri



    DR (Designated Router) dan BDR (Backup Designated Router) adalah dua peran penting dalam OSPF yang digunakan di jaringan multi-akses seperti Ethernet untuk mengurangi lalu lintas dan meningkatkan efisiensi pertukaran informasi routing.
     1. Designated Router (DR):
    - Fungsi: DR bertindak sebagai perantara utama antara router OSPF lainnya di jaringan multi-akses. Semua router dalam jaringan ini hanya bertukar informasi routing (LSA) dengan DR, bukan langsung dengan semua router lainnya.
    - Tujuan: DR mengurangi jumlah hubungan adjacency yang perlu dipelihara dan jumlah paket LSA yang beredar di jaringan, sehingga mengurangi overhead.
    - Pemilihan: DR dipilih melalui OSPF election process, berdasarkan prioritas router. Router dengan prioritas tertinggi dipilih sebagai DR. Jika prioritas sama, OSPF menggunakan Router ID tertinggi untuk menentukan DR.
    2. Backup Designated Router (BDR):
    - Fungsi: BDR bertindak sebagai cadangan untuk DR. Jika DR gagal atau tidak aktif, BDR secara otomatis mengambil alih peran DR tanpa perlu dilakukan pemilihan ulang.
    - Tujuan: BDR memastikan kelangsungan proses routing di jaringan, menjaga stabilitas jika DR mengalami masalah.
    - Pemilihan: BDR juga dipilih dalam proses yang sama dengan DR. Router dengan prioritas tertinggi kedua atau Router ID tertinggi kedua menjadi BDR.
    Proses Kerja:
    - Di jaringan multi-akses, seperti Ethernet, OSPF akan memilih satu RD dan satu BDR.
    - Semua router di jaringan tersebut akan membentuk adjacency dengan DR dan BDR saja, bukan dengan semua router lainnya.
    - Router non-DR dan non-BDR disebut **DROther**. Mereka hanya bertukar informasi dengan DR dan BDR.

    Dengan DR dan BDR, OSPF dapat mengurangi kompleksitas pertukaran informasi dan meningkatkan efisiensi pada jaringan dengan banyak router.


    Dalam OSPF, Full State adalah status di mana dua router telah berhasil membentuk adjacency penuh dan telah menyelesaikan pertukaran informasi link-state secara lengkap. Ini adalah tahap akhir dari proses pertukaran OSPF. Perhitungan rute dimulai menggunakan algoritma djikstra

    Di Full State:

    • Kedua router memiliki informasi topologi jaringan yang sama dan up-to-date.
    • Router siap untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan routing dan dapat mengirim paket data berdasarkan jalur yang terbaik.

     

     

     

     

     RIP (Routing Information Protocol)

     


    Pengertian RIP


    RIP (Routing Information Protocol) adalah salah satu protokol routing tertua yang digunakan untuk mendistribusikan informasi routing di dalam jaringan. RIP tergolong sebagai Interior Gateway Protocol (IGP) dan menggunakan algoritma distance-vector untuk menentukan rute terbaik ke suatu tujuan.


    Versi RIP


    Ada dua versi RIP yang umum digunakan, yaitu RIP versi 1 dan RIP versi 2.

    1. RIP versi 1: RIP versi 1 adalah versi pertama dari protokol RIP. Protokol ini memiliki batasan-batasan tertentu, seperti hanya dapat menghandle maksimal 15 hop (jumps) dan menggunakan metrik hop count sebagai ukuran jarak. Metrik hop count menunjukkan jumlah router yang harus dilalui dalam rute menuju tujuan.

    2. RIP versi 2: RIP versi 2 adalah versi yang ditingkatkan dari protokol RIP. Versi ini memiliki beberapa perbaikan dibandingkan dengan RIP versi 1. Beberapa perbedaannya termasuk kemampuan menghandle jaringan yang lebih besar, mendukung subnetting, dan menggunakan metrik hop count serta metrik lainnya seperti bandwidth dan delay.

    Karakteristik RIP


    RIP memiliki beberapa karakteristik yang perlu diketahui, antara lain:

    1. Distance Vector: RIP adalah protokol routing berbasis vektor jarak. Ini berarti setiap router memiliki informasi tentang jarak (hop count) ke tujuan dan memperbarui informasi ini secara periodik kepada router tetangga. Dengan mempertukarkan dan memperbarui informasi ini, RIP membangun tabel routing yang menentukan rute terbaik untuk mencapai tujuan.

    2. Periodic Update: RIP menggunakan mekanisme pembaruan periodik untuk memperbarui tabel routing. Setiap router mengirimkan pembaruan routing berkala kepada semua tetangganya dalam interval waktu tertentu. Pembaruan ini mengandung informasi tentang rute yang diketahui oleh router tersebut.

    3. Konvergensi yang lambat: Salah satu kelemahan RIP adalah konvergensi yang lambat. Konvergensi adalah proses di mana setiap router dalam jaringan mencapai kesepakatan tentang topologi jaringan. Karena RIP hanya memperbarui tabel routing secara periodik, konvergensi dapat memakan waktu yang lama, terutama dalam jaringan yang kompleks.
    1. Algoritma Distance-Vector:
    • RIP menggunakan metode pengukuran jarak (hop count) untuk menentukan jalur terbaik menuju tujuan. Setiap router menyimpan tabel routing yang berisi jarak (dalam hop) ke setiap jaringan tujuan. 
    • Hop count adalah jumlah router (hop) yang harus dilalui paket data untuk mencapai jaringan tujuan. Jalur dengan hop paling sedikit dipilih sebagai rute terbaik. 
          2. Hop Count Maksimal:
    • RIP memiliki batas hop count maksimum, yaitu 15 hop. Jika sebuah jaringan berada di lebih dari 15 hop, jaringan tersebut dianggap tidak dapat dijangkau (inaccessible). Batas ini membatasi penggunaan RIP pada jaringan kecil atau sedang.
         3. Update Routing Berkala:
    • RIP secara otomatis mengirimkan pembaruan tabel routing ke semua router tetangga setiap 30 detik. Setiap pembaruan berisi seluruh isi tabel routing, bukan hanya perubahan.
    • Proses ini bisa menghasilkan lalu lintas yang cukup besar pada jaringan, terutama pada jaringan besar. 

        4. Penghindaran Looping:

     RIP menggunakan beberapa teknik untuk mencegah routing loop, di mana paket data terus berputar di dalam jaringan tanpa mencapai tujuan. Teknik-teknik ini termasuk:

    • Split Horizon: Mencegah router mengirimkan informasi routing kembali ke arah dari mana informasi itu diterima. 
    • Route Poisoning: Router menandai jalur yang tidak dapat digunakan (inaccessible) dengan hop count 16.
    • Hold-Down Timer: Mengunci rute yang tidak stabil untuk sementara agar router tidak membuat keputusan routing berdasarkan informasi yang salah.

    Cara Kerja RIP


    RIP bekerja dengan cara pertukaran informasi routing antara router. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja RIP:

    1. Advertisements: Masing-masing router mengirimkan pembaruan routing atau advertisements kepada router tetangganya. Advertisements ini berisi informasi tentang rute yang diketahui oleh router tersebut, termasuk metrik (hop count atau metrik lainnya) dan informasi lainnya seperti alamat jaringan dan alamat subnet.

    2. Menerima Informasi: Setiap router menerima advertisements dari tetangganya dan memperbarui tabel routingnya dengan informasi ini. Router kemudian menggunakan tabel routing untuk menentukan rute terbaik untuk mencapai tujuan.

    3. Pembaruan Periodik: RIP melakukan pembaruan routing secara periodik dalam interval waktu tertentu. Setiap router mengirimkan pembaruan kepada tetangganya untuk memperbarui informasi routing.

    4. Penghapusan Rute: Jika suatu rute tidak lagi diketahui atau menjadi tidak valid, router akan menghapus rute tersebut dari tabel routing.

    5. Loop Prevention: RIP menggunakan mekanisme loop prevention untuk mencegah terjadinya loop pada tabel routing. RIP mengimplementasikan metode hop count maksimal, di mana rute dengan hop count melebihi batas yang ditetapkan akan dianggap tidak valid.

    Dalam kesimpulannya, RIP (Routing Information Protocol) adalah protokol routing yang digunakan dalam jaringan komputer untuk pertukaran informasi routing antara router. RIP memiliki dua versi utama, yaitu RIP versi 1 dan RIP versi 2. RIP bekerja dengan menggunakan mekanisme distance vector, pembaruan periodik, dan konvergensi yang lambat. Dengan memahami konsep dan cara kerja RIP, kita dapat mengoptimalkan penggunaannya dalam jaringan komputer.

     

    Referensi

    https://youtu.be/M8TYS13VFF8?si=SdG7DNrIMorVb_yX


    0 komentar:

    Posting Komentar