Pengertian Load Balamcing
Load balancing adalah teknik yang digunakan untuk mendistribusikan traffic jaringan secara merata ke beberapa server atau sumber daya komputasi. Tujuannya adalah untuk menghindari server kelebihan beban, yang dapat menyebabkan performa website menjadi lambat, terutama pada situs e-commerce yang mengalami lonjakan pengunjung. Kondisi ini bisa sangat merugikan karena dapat menyebabkan downtime atau keterlambatan akses yang mengganggu pengguna.
Solusi ini dijalankan oleh perangkat yang disebut load balancer, yang berfungsi untuk mendistribusikan permintaan pengguna ke server yang paling optimal. Dengan mengelola lalu lintas ini, load balancer meningkatkan kinerja aplikasi secara keseluruhan dengan mengurangi beban pada satu server tertentu. Hal ini dilakukan melalui pengelolaan sesi aplikasi dan jaringan serta memutuskan server mana yang paling sedikit bebannya, memiliki waktu respons terbaik, dan tidak sibuk.
Selain meningkatkan kinerja, load balancer juga berperan penting dalam menjaga keamanan sistem. Load balancer memiliki fungsi off-load yang membantu melindungi aplikasi dari serangan DDoS (Distributed Denial of Service) dengan mengalihkan traffic yang berlebihan ke server yang mampu menanganinya dengan lebih baik. Dengan demikian, load balancer menjaga kestabilan sistem sekaligus mendukung konektivitas yang optimal dalam jaringan komputer.
Fitur Load Balancing
- Distribusi Beban: Fungsinya untuk mendistribusikan beban kerja secara merata di antara beberapa server atau sumber daya komputer.
- Skalabilitas: Sekelabilitas bekerja dengan penambahan atau pengurangan kapasitas server degan kebutuhan lalu lintas.
- Ketersedian: Load balancing memanfaatkan fitur ini untuk memastikan ketersediaan layanan pada server, dengan menggunakan teknik seperti failover, load balancing secara otomatis mengalihkan lalu lintas dari server yang mengalami gangguan atau kelebihan beban ke server yang masih berfungsi secara normal.
- Kinerja: Load balancing memanfaatkan fitur ini untuk meningkatkan kinerja sistem secara keseluruhan. Dengan cara mendistribusikan beban kerja secara merata dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, load balancer membantu mempercepat waktu respon dan meningkatkan efesiensi operasional.
- Penyeimbang Lalu Lintas: Fitur ini bertanggung jawab untuk menyeimbangkan lalu lintas di seluruh infrastruktur jaringan.
- Monitoring dan Manajemen: Fitur ini Menyediakan fitur pemantauan dan manajemen yang canggih, Fitur ini mencakup pemantauan kesehatan server, analisis lalu lintas, dan optimasi konfigurasi load balancing sesuai kebutuhan.
Jenis Load Balancing
Hardware Load Balancer
Sesuai dengan namanya, ini merupakan load balancer berbentuk perangkat keras. Alat ini dapat mendistribusikan traffic sesuai dengan pengaturan yang dilakukan. Load balancer ini harus diletakkan di bersama dengan server di pusat data lokal sebab berbentuk fisik. Jumlah load balancer disesuaikan dengan traffic tertinggi yang diinginkan.
Software Load Balancer
Era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi software. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, kalian sudah memiliki alat penyeimbang beban server.
Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik. Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar, kalian dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.
Berikut ini adalah beberapa software yang digunakan sebagai sistem load balancer :
- Nginx
- Haproxy
- DNS Load Balancer
Virtual Load Balancer
Virtual load balancer berbeda dari software load balancer karena load balancer satu ini men-deploy software perangkat hardware load balancing pada mesin virtual.
Untuk melakukan load balancing memerlukan tools khusus, tools yang biasanya di gunakan load balancing ini terbagi menjadi dua yaitu hardware dan software. Berikut adalah beberapa contoh alat atau tools yang digunakan untuk masing-masing jenis:
Hardware Load Balancer
Alat load balancing berbasis perangkat keras adalah perangkat fisik yang ditempatkan di dalam jaringan untuk mendistribusikan traffic. Beberapa contoh di antaranya adalah:
F5 Networks: Salah satu solusi hardware load balancing yang populer. F5 BIG-IP mampu menangani berbagai kebutuhan, seperti distribusi traffic aplikasi, keamanan, dan optimalisasi kinerja aplikasi.
Cisco: Cisco menawarkan perangkat keras load balancer dalam bentuk Cisco ACE (Application Control Engine), yang digunakan untuk menangani beban traffic pada aplikasi secara efisien.
A10 Networks: Produk-produk A10 Thunder Series menyediakan hardware load balancer dengan kemampuan skalabilitas tinggi dan mendukung banyak aplikasi serta layanan jaringan.
Citrix ADC (NetScaler): Citrix menyediakan perangkat keras load balancer dengan kapabilitas distribusi traffic yang canggih serta pengelolaan aplikasi.
Radware: Alteon dari Radware merupakan solusi hardware load balancer yang mendukung distribusi traffic aplikasi dan perlindungan terhadap serangan DDoS.
Software Load Balancer
Software load balancer adalah aplikasi yang dijalankan pada server untuk mendistribusikan traffic tanpa memerlukan perangkat keras khusus. Beberapa contoh tools software-based load balancing adalah:
HAProxy: Merupakan salah satu software load balancer open-source yang paling banyak digunakan untuk menangani lalu lintas HTTP, TCP, dan SSL. HAProxy banyak dipakai di lingkungan berbasis Linux.
NGINX: NGINX dapat berfungsi sebagai web server, reverse proxy, dan load balancer. Versi open-source dari NGINX sering digunakan untuk load balancing HTTP dan TCP.
Traefik: Sebuah load balancer modern dan open-source yang digunakan terutama dalam lingkungan berbasis container (seperti Docker dan Kubernetes). Traefik juga mendukung banyak protokol dan bisa diintegrasikan dengan berbagai alat orkestrasi container.
Keepalived: Keepalived adalah tool yang mendukung failover dan load balancing untuk memastikan ketersediaan layanan jaringan yang tinggi, biasanya digunakan bersama HAProxy.
Apache HTTP Server (mod_proxy_balancer): Apache HTTP Server dapat digunakan sebagai load balancer dengan modul mod_proxy_balancer untuk mendistribusikan permintaan HTTP di antara beberapa server.
Kemp LoadMaster: Merupakan software load balancer yang menawarkan kemampuan distribusi traffic, pengelolaan SSL, dan keamanan aplikasi.
Algoritma Load Balancer
Terdapat beberapa algoritma yang biasa digunakan oleh loud balancer, diantaranya adalah
Round Robin
Algoritma ini secara bergantian mengarahkan permintaan pengguna ke setiap server
yang tersedia dalam urutan tertentu. Setelah permintaan diterima oleh
server terakhir, algoritma akan kembali ke server pertama dan mengulangi
prosesnya.
Least Connections
Algoritma
ini mengarahkan permintaan ke server dengan jumlah koneksi terendah
saat itu. Hal ini bertujuan untuk mendistribusikan beban kerja secara
merata di antara server untuk menghindari kelebihan beban pada satu
server tertentu.
IP Hashing
Algoritma
ini menggunakan alamat IP pengguna untuk menentukan server mana yang
akan melayani permintaannya. Dengan cara ini, pengguna dengan alamat IP
yang sama akan selalu diarahkan ke server yang sama, yang berguna untuk
menjaga konsistensi sesi pengguna.
Least Response Time
Algoritma
ini mengarahkan permintaan ke server dengan waktu respons tercepat. Hal
ini memastikan bahwa pengguna mendapatkan layanan yang cepat dan
efisien dari server yang responsif.
Weighted Round Robin
Algoritma
ini serupa dengan Round Robin, namun memberikan bobot yang berbeda pada
setiap server. Server dengan bobot yang lebih tinggi akan menerima
lebih banyak permintaan daripada server dengan bobot yang lebih rendah.
Least Bandwidth Usage
Algoritma ini mengarahkan permintaan ke server yang menggunakan bandwidth paling sedikit saat itu. Hal ini bermanfaat untuk mengoptimalkan penggunaan bandwidth jaringan dan memastikan performa yang konsisten bagi pengguna.
Manfaat load balancing diantaranya:
- Meminimalisir resiko server terkena downtime akibat kelebihan beban.
- Menyaring gangguan spam.
- Memeberikan keamanan.
- Mencegah serangan DDoS.
Contoh Penggunaan
- Website Bertrafik Tinggi: Load balancing digunakan untuk mendistribusikan permintaan pengguna ke beberapa server web, memastikan waktu respons tetap cepat meskipun ada peningkatan lalu lintas.
- Jaringan Perusahaan: Digunakan untuk memastikan aplikasi internal dapat diakses dengan cepat dan andal oleh pengguna dalam perusahaan.
- Cloud Computing: Di lingkungan cloud, load balancing memungkinkan pengguna mengoptimalkan sumber daya secara dinamis dengan menyesuaikan jumlah server berdasarkan permintaan.
Kesimpulan: Load balancing adalah komponen penting dalam infrastruktur IT modern yang membantu meningkatkan performa, ketersediaan, dan skalabilitas layanan jaringan atau aplikasi. Teknologi ini memungkinkan pengelolaan lalu lintas yang efisien dan membantu menjaga layanan tetap aktif meskipun ada kegagalan pada salah satu komponen sistem.
Referensi
https://cloudraya.com/blog/belajar-load-balancing-server-pengertian-jenis-dan-cara-kerja/
https://www.jetorbit.com/blog/pengertian-load-balancing-dan-cara-kerjanya-pada-server/
https://www.jagoanhosting.com/blog/load-balancing-adalah/
https://dcloud.co.id/blog/apa-itu-load-balancing.html
https://www.pusathosting.com/blog/apa-yang-dimaksud-load-balance.html
0 komentar:
Posting Komentar