Senin, 22 Juli 2024

Static Routing

Static Routing adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan. Kelebihan dari static routing adalah lebih aman serta tidak memutuhkan sumber daya yang besar. Sementara kekurangannya adalah apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka administrator harus melakukan routing ulang sehingga sesuai dengan jaringan yang baru.
Static routing lebih cocok jika digunaan pada perusahan kecil, karena pada perusahaan tersebut, jaringan yang digunakan tidak begitu besar dan kompleks.

Static routing dikenal lebih aman karena pada static routing tidak ada update informasi tabel routing yang dikirimkan ke router lain. Tabel routing adalah kumpulan jalur routing yang telah dikonfigurasi. Informasi yang terdapat dalam tabel routing antara lain :
  • network destination (jaringan tujuan)
  • subnet mask (subnet mask jaringan tujuan)
  • gateway
 
 
 

Sejarah dan Perkembangan Routing

 RIP (Routing Information Protocol) menggunakan algoritma Bellman-Ford, pertama kali diperkenalkan pada jaringan komputer pada 1968, yang juga menandai awal penggunaan algoritma routing di ARPANET. RIP awalnya didasarkan pada Gateway Information Protocol, bagian dari PARC Universal Packet Internetworking Protocol Suite yang dikembangkan di Xerox, dan mendukung Internet Protocol (IP). Protokol ini kemudian diintegrasikan ke dalam Berkeley Software Distribution (BSD) pada sistem operasi Unix.

Pada 1980-an, Len dan Sandy Bosack dari Stanford University menciptakan server gateway untuk mempermudah komunikasi antar departemen, menggunakan protokol IP. Mereka mendirikan Cisco Systems pada 1984, yang kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan jaringan terbesar di dunia. Produk pertama Cisco adalah AGS (Advanced Gateway Server), yang diikuti oleh seri router seperti Cisco 4000, 7000, dan lainnya.

Cisco terus memperluas portofolionya dengan sertifikasi jaringan seperti CCNA, CCNP, dan CCIE, yang dirancang untuk memberikan dasar yang kuat dalam sistem operasi dan perangkat keras Cisco. Sertifikasi CCNA menjadi dasar untuk mempelajari internetworking secara umum serta perangkat Cisco.

Cisco Systems menjadi penyedia perangkat jaringan terkemuka, yang memungkinkan akses dan transfer informasi yang fleksibel, terlepas dari waktu, lokasi, atau platform.

 

Jenis-Jenis Routing

 

  1. Static Routing

Static routing adalah salah satu jenis routing yang rutenya akan ditambahkan secara manual ke routing table. Keamanan yang tinggi menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki oleh static routing.

    2. Default Routing

Jenis routing yang kedua adalah default routing. Dimana jenis routing ini akan menggunakan single router. Lalu untuk router yang digunakan tersebut akan melakukan pengiriman semua paket ke arah single router. Pemilihan rute ini digunakan ketika tidak ada jalur lain yang tersedia untuk tujuan dari alamat IP.

    3. Dynamic Routing

Ada juga dynamic routing yang memiliki proses otomatis. Rute yang ditentukan akan didasarkan pada situasi serta kondisi jalur routing table.

 

Fungsi Routing

Keberadaan dari routing dapat memberikan fungsi penting bagi sebuah komputer untuk saat ini. Selain itu, proses routing pada sebuah komputer berfungsi untuk menyampaikan pesan serta mengirim data dengan tepat ke komputer lain dengan ukuran jarak tertentu.


Cara Kerja Routing

 

Routing adalah proses yang memungkinkan data untuk berpindah dari satu perangkat ke perangkat lain di dalam jaringan komputer. Data dikirim dalam bentuk paket yang disebut datagram, yang berisi alamat tujuan. Proses ini terjadi di lapisan jaringan TCP/IP, di mana setiap perangkat dalam jaringan diberi alamat unik.

Ketika sebuah perangkat mengirim data, IP akan memeriksa alamat tujuan dari datagram tersebut. Jika alamat tujuan berada di jaringan yang sama, datagram langsung dikirim ke perangkat tujuan. Namun, jika tujuan berada di jaringan yang berbeda, datagram akan diteruskan ke router. Router akan menentukan rute terbaik untuk mengirim datagram ke jaringan yang sesuai hingga mencapai perangkat tujuan.

Routing memastikan bahwa paket data sampai ke alamat yang benar, meskipun harus melewati beberapa router atau jaringan yang berbeda di sepanjang perjalanannya.


 

Adaptif

Adaptif adalah salah satu jenis algoritma routing yang bisa merubah keputusan secara rutin setiap kali ada topologi jaringan maupun beban pada lalu lintas jaringan berubah. Algoritma jenis ini ada hubungannya erat dengan jenis routing dinamis yang juga memiliki proses optimasi terhadap jumlah dan perkiraan waktu transit.

 

  1. Isolate adalah jenis algoritma routing adaptif yang bisa menjadikan setiap node melakukan pengambilan keputusan dengan informasi tanpa perlu mencari informasi dari node lain. Selain itu node pengirim tidak memiliki informasi terkait dengan status tautan tertentu.
  2. Centralized adalah jenis algoritma routing adaptif yang kedua dan memiliki simpul terpusat. Dimana routing dengan seluruh informasi terkait dengan jaringan yang menjadikan seluruh keputusan racing dalam satu waktu. Dengan begitu centralized hanya membutuhkan satu node untuk menyimpan informasi yang ada dari semua jaringan.
  3. Distributed adalah jenis algoritma routing adaptif yang terakhir. Jenis algoritma routing ini bisa menerima informasi yang berasal dari luar node. Selain itu jenis algoritma routing ini juga bisa mengambil keputusan tentang paket routing. Jenis routing ini biasa juga disebut sebagai desentralisasi. Pada dasarnya algoritma routing ini bisa melakukan penghitungan jalur biaya paling rendah diantara sumber serta tujuan.

 

Non Adaptif

Ada jenis algoritma routing non adaptif yang tidak akan melakukan perubahan keputusan routing setelah proses pemilihan. Hal ini juga menjadikan jenis algoritma routing tersebut tidak fleksibel dan bersifat lebih statis.

 

  1. Flooding adalah jenis algoritma routing yang akan dilakukan dengan cara mengadaptasi teknik. Dimana setiap paket masuk akan dikirim pada setiap jalur keluar serta paket data bisa berjalan pada satu lingkaran. Karena hal inilah menjadikan node dalam proses penerimaan paket informasi dapat terduplikasi.
  2. Random walk adalah jenis algoritma routing yang akan dikirim secara langsung oleh host to host ke salah satu jenis jaringan di luar secara acak. Jenis algoritma routing ini bisa begitu kuat ketika diimplementasikan pada pengiriman paket data ke suatu tujuan dengan antrian minimal. Selain itu sistem routing juga akan memastikan agar para pemakainya dapat melakukan akses jaringan internet dan alamat tujuan situ dengan begitu tepat dan cepat.

 

 

 Referensi

https://ilmuelektro.id/routing-adalah/#Jenis_Algoritma_Routing

https://accurate.id/teknologi/routing-adalah/

https://www.gramedia.com/literasi/routing/

https://www.diaryconfig.com/2016/01/pengertian-routing.html

0 komentar:

Posting Komentar