Di era yang serba digital seperti sekarang ini, infrastruktur IT memerlukan dukungan teknologi yang serba canggih, tak terkecuali untuk kebutuhan jaringan. Bayangkan, tanpa jaringan yang mumpuni, bisnis pasti akan kelimpungan mengelola operasionalnya. Belum lagi, mereka akan dihadang berbagai masalah, termasuk kesulitan mengidentifikasi dan troubleshooting isu, menghadapi ancaman kejahatan siber yang terus meningkat, serta mengalami efisiensi yang semakin menurun.
Nah, karenanya, penting bagi perusahaan untuk menerapkan jaringan modern agar mereka dapat menciptakan lingkungan berbasis open networking dengan layanan terbaik di seluruh landscape mobile dan multi-cloud. Namun, jaringan modern memerlukan arsitektur yang kompleks dan demanding. Di sinilah bisnis perlu mengadopsi metode network visibility monitoring atau monitoring jaringan.
Monitoring jaringan adalah proses pemantauan dan analisis traffic dan aktivitas dalam sebuah jaringan, untuk memperoleh insight kinerja dan keamanan jaringan yang dimonitor. Proses ini biasanya melibatkan tool dan teknis khusus untuk mengambil data packet yang berjalan di sepanjang jaringan. Data tersebut menyediakan pandangan lebih detail terkait apa saja yang terjadi dalam jaringan tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jaringan berjalan dengan optimal, mengidentifikasi masalah seperti bottleneck, serangan jaringan, atau penggunaan bandwidth yang berlebihan.
Mengapa Perlu Melakukan Monitoring Jaringan?
Karena monitoring jaringan menjadi salah satu fungsi IT yang paling penting dengan menawarkan berbagai benefit. Berikut beberapa yang di tawarkan:
1. Visibilitas dan Kontrol
2. Optimalisasi Keandalan Jaringan
3. Produktivitas
4. Memahami Kapasitas
5. Mematuhi Compliance
Manfaat Monitoring Traffic Jaringan
Ketersediaan Jaringan yang Tinggi: Dengan pemantauan yang baik, masalah dapat diidentifikasi dan diatasi dengan cepat, sehingga meminimalkan downtime dan menjaga agar jaringan tetap tersedia.
Kinerja Jaringan yang Optimal: Monitoring membantu mengoptimalkan penggunaan bandwidth dan mengidentifikasi bottleneck, sehingga meningkatkan kecepatan serta responsivitas jaringan.
Keamanan yang Lebih Baik: Monitoring memungkinkan deteksi dini terhadap ancaman keamanan seperti serangan DDoS, aktivitas mencurigakan, atau anomali, yang dapat melindungi data serta aset penting organisasi.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Data yang diperoleh dari monitoring traffic dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam pengelolaan serta pengembangan infrastruktur jaringan.
Mengidentifikasi Masalah Jaringan: Membantu administrator jaringan dalam mengetahui potensi masalah konektivitas atau performa sebelum berdampak lebih luas dan mengganggu operasional.
Mengoptimalkan Penggunaan Bandwidth: Memastikan bahwa setiap perangkat atau aplikasi menggunakan bandwidth dengan cara yang efisien, sehingga tidak ada pemborosan kapasitas.
Perencanaan Kapasitas Jaringan: Memantau pola penggunaan jaringan secara detail membantu administrator dalam merencanakan peningkatan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan jaringan di masa depan.
Alat dan Metode Monitoring
1. Network Monitoring Tools
Alat-alat ini bekerja dengan memantau dan mengumpulkan informasi dari perangkat jaringan untuk memastikan kinerja optimal dan mengidentifikasi masalah.
SNMP (Simple Network Management Protocol): Protokol standar yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola informasi dari perangkat jaringan seperti router, switch, dan server. SNMP memungkinkan administrator untuk mengawasi kinerja dan status perangkat secara real-time.
RMON (Remote Monitoring): Protokol ini adalah ekstensi dari SNMP, yang memberikan informasi lebih rinci tentang kinerja jaringan. RMON mengukur metrik seperti throughput, error rate, dan aktivitas jaringan pada segmen tertentu, memungkinkan pemantauan jarak jauh tanpa mengganggu operasi perangkat.
NetFlow: Protokol dari Cisco yang mengumpulkan informasi rinci tentang lalu lintas jaringan. NetFlow membantu administrator menganalisis pola lalu lintas, mengidentifikasi sumber dan tujuan data, serta memantau penggunaan bandwidth.
2. Software Monitoring
Software monitoring digunakan untuk memantau kinerja jaringan secara menyeluruh dan memberikan visibilitas ke berbagai perangkat jaringan, server, dan aplikasi.
Nagios: Perangkat lunak open-source yang digunakan untuk memantau jaringan, server, dan aplikasi. Nagios memiliki kemampuan untuk memberi peringatan jika terjadi masalah, seperti kegagalan perangkat atau penurunan kinerja.
Zabbix: Alat monitoring jaringan open-source yang kuat dan mendukung pengumpulan data dari berbagai perangkat jaringan, aplikasi, dan server. Zabbix menyediakan fitur pengaturan threshold, peta jaringan, dan kemampuan pelaporan yang komprehensif.
PRTG Network Monitor: Perangkat lunak monitoring komersial yang mudah digunakan, menawarkan monitoring berbasis sensor untuk bandwidth, server, aplikasi, dan perangkat jaringan. PRTG dilengkapi dengan antarmuka pengguna yang intuitif dan laporan yang rinci.
3. Analisis Log
- Analisis Log Jaringan: Melibatkan pengumpulan dan analisis log dari perangkat seperti router, switch, firewall, dan server. Log ini berisi informasi tentang aktivitas jaringan, seperti koneksi yang dibuat, paket yang diterima dan dikirim, serta upaya akses yang gagal. Analisis log memungkinkan administrator untuk mendeteksi pola anomali, aktivitas mencurigakan, atau penyebab masalah kinerja jaringan.
Parameter yang Dimonitor
Berikut beberapa parameter penting yang umum dipantau dalam sebuah jaringan:
- Throughput: Volume data yang mengalir melalui jaringan dalam waktu tertentu.
- Latency: Waktu yang dibutuhkan paket untuk berpindah dari satu titik ke titik lain di jaringan.
- Packet Loss: Jumlah paket data yang hilang selama transmisi.
- Utilisasi Bandwidth: Seberapa banyak kapasitas jaringan yang digunakan pada waktu tertentu.
Contoh: Jika utilisasi bandwidth pada sebuah link selalu mendekati 100%, maka perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kapasitas bandwidth atau mengoptimalkan penggunaan jaringan.
Langkah-langkah Monitoring Traffic
- Mengidentifikasi Kebutuhan Monitoring: Tentukan perangkat dan segmen jaringan mana yang perlu dimonitor.
- Memasang Alat Monitoring: Pilih alat monitoring yang sesuai (Wireshark, Zabbix, MRTG, dsb).
- Mengumpulkan Data: Mulai memantau traffic dengan menangkap paket atau mengumpulkan informasi dari protokol monitoring.
- Menganalisis Data: Periksa hasil monitoring untuk melihat anomali, bottleneck, atau penggunaan bandwidth yang tidak wajar.
- Mengambil Tindakan: Berdasarkan hasil analisis, lakukan langkah perbaikan seperti mengonfigurasi ulang perangkat jaringan atau membatasi penggunaan bandwidth.
Studi Kasus Sederhana: Monitoring Bandwidth dengan MikroTik MikroTik menyediakan fitur monitoring traffic bawaan yang dapat digunakan untuk memantau penggunaan bandwidth.
- Langkah-langkah Monitoring di MikroTik:
- Masuk ke Winbox dan pilih menu Interface.
- Pilih interface yang ingin dimonitor, lalu klik Traffic Monitor.
- Anda dapat melihat grafik penggunaan bandwidth secara real-time.
- Gunakan fitur Torch di MikroTik untuk melihat detail paket data yang melewati interface tertentu.
Kesimpulan
Monitoring traffic jaringan sangat penting untuk menjaga performa dan keamanan jaringan. Dengan alat monitoring yang tepat dan analisis yang baik, administrator dapat mencegah potensi masalah serta meningkatkan efisiensi jaringan.
Referensi
https://netmonk.id/blog/4-peran-monitoring-jaringan-dalam-keamanan-siber
0 komentar:
Posting Komentar